Kamis, 01 September 2011

duka cita

Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion, too
Imagine all the people
Living life in peace

You, you may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you will join us
And the world will be as one

Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world

You, you may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you will join us
And the world will live as one


Bayangkan, kamu masih 16 tahun, punya 3 adik kandung masih sd, rada idiot dan baru lahir. Ibumu meninggal nggak lama setelah melahirkan. Dan ayahmu masih di kelautan belum bisa di hubungi.

Saya pertama mendengar berita dari tetangga langsung syok. Gak nyangka aja, ibunya itu masih awal kepala 3. Dan berita tsb datang tiba-tiba. Antara (masih) gak percaya, takut, was-was, sedih, syok dan mulai ngebayangin kalo kejadian di keluarga sendiri.

Paginya, saya melewati rumahnya dan melihat teman saya yang sedang berduka itu, masih sesenggukan di depan rumahnya. Jenazah ibunya berada di ruang tamu di letakkan di peti mati. Fotonya terpampang di depannya di dampingi lilin besar. Saya sapa dia, dan ngobrol sebentar dengannya. Saya bingung mau ngomong apa dengannya, lalu pamit pulang.

Dasar saya yang tolol. Kalau menghadapi sesuatu yang spontan, bingung dan mundur dengan konyolnya.

Untuk teman saya, semoga kau dan saudara-saudaramu di beri kekuatan, keyakinan, kemudahan, keselamatan n tetap tegar ,ya! Semoga ibumu tenang disana... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar