Kamis, 06 Agustus 2015

Three Dreams In A Morning

Pagi tadi, setelah sahur buat nyaur puasa saya tidur sebelum imsyak. Dalam tidur aku bermimpi sedang melakukan suatu permainan dengan formasi melingkar bersama teman-teman kelas 3 sma. Yg kuingat hanya Inong dan mas mantan. Ramai dan seru sekali. Diselingi cerita Inong tentang berhemat saat di perantauan dengan membawa kotak bekal isi nasi, lalu mas mantan tentang sebuah transaksi keuangannya yang semakin makmur (berdasarkan ingatan mimpiku). Kemudian saat permainan akan mencapai klimaks aku terbangun kebelet pipis. Setelah ke kamar mandi aku kembali tidur. 

Kemudian mimpi lagi berdua dengan doi traveling pake travel. Lalu aku melakukan hal aneh selama didalam mobil. Press my back to his dengkul bending to his chest. Pokoknya kita melakukan kontak fisik. Ciuman? I dont think so its appeared. Kemudian aku terbangun karena ibuku mengomel padaku dan punggungku terasa keras dan sakit. Ku abaikan saja karena masih sangat mengantuk. Lalu aku kembali bermimpi sedang diatas perahu kayu bersama 4 orang. Lalu ada seorang yang kupikir adalah ketuanya menyerahkan 3 buku yg berisi soal-soal psikotest yang harus kami isi. Aku berada di barisan paling belakang perahu, dibelakangku ada seorang pria yg merupakan panitia yg cukup tampan dan charming. Aku sempat terpana. Isi soal tersebut kebanyakan berisi tentang film Pirates of The Carribean dg tokoh utama Jack Sparrow. Entah kenapa aku berpikir normal saja, ditambah saat itu soal tersebut terlihat samar-samar sehingga aku meminta bantuan si panitia tampan itu. Tak butuh waktu lama hingga aku merasa nyaman didekatnya. Dan secara tak sadar aku bersender di bahunya hingga tertidur. Tetapi aku masih bisa melihat jika kami sudah sampai ditempat tujuan dengan kembali adanya si ketua galak itu yang menyuruh si panitia tampan untuk melepaskan bahunya dariku. Ketika dilepas aku terbangun shock. Aku hampir selesai mengerjakan soal aneh ini yang kuingat ada 111 soal. Lalu asal ku kumpulkan saja seperti biasanya yg ku lakukan saat kuliah, pasrah. Kemudian scene selanjutnya aku berada di tempat seperti sabana saat aku mengikuti Latdas 31 Plantagama di Gunung Merbabu Februari lalu. Bedanya, terdapat papan tulis putih di depan dengan satu soal tentang biologi sma kelas 3. Lalu banyak orang berbaris untuk mendapat giliran mengerjakan. Disana aku bertemu dengan teman sd ku Clarissa dan Arum. Lalu aku mendapat penjelasan dari mereka kalau kami sedang mengikuti rangkaian acara seleksi memasuki universitas (namanya rumit, seingatku mirip nama belanda mgkn dulunya dibangun orang belanda). Tetapi yang aku ingat aku tak pernah mengisi form pendaftarannya. Aku juga sempat menyebut SMA Don Bosco entah untuk apa. Lalu soal terhapus dan diganti soal yang baru. 

"Jika aku disini berarti aku seharusnya juga ikut berbaris seperti mereka," pikirku. 

Lalu aku teringat tentang panitia tampan itu, dan aku diberitahu Clarissa bahwa namanya Chris. Oh god nama yang indah, terlihat bahwa aku mulai buta terhadap cinta. Aku sangat berharap bertemu dia lagi dan mulai mencari pria itu disekitar sana. Setelah terlihat, aku berpura-pura melakukan suatu hal agar mendapat perhatian darinya--why the hell I became a whore like this!? Entahlah.. lalu aku mulai kabur dengan akhir ceritanya dan tak lama aku terbangun dengan radio yg memutarkan lagu ada band walau badai menghadang.

Kupikir moral yg dapat kuambil adalah:
Jangan menyepelekan hal-hal khususnya kuliah. 
Jangan menuruti rasa kantuk dan capek karena itu bakal berefek fatal. 
Jangan terbiasa bergantung kepada orang lain karena kau akan kaget saat kau benar-benar tak memiliki siapa-siapa di tempat asing. 
Sekian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar