Sabtu, 28 Mei 2011

It’s difficult to let him with other


Gak nyangka udah hampir setahun setelah farewell party kelas 9 angakatan ’10 dulu. Jadi inget pas kelas 7—first time ketemu si rambut landak. Dulu tak kira dia tuh adeknya Rufus ma kakaknya Robin, eh ternyata mereka se-geng. Katanya sih dipanggil 3 serangkai sebabnya mereka kemana-mana selalu bertiga, selain itu sama-sama suka jail n usil.

Salah satu korban 3 serangkai yang pernah saya wawancarai berkeluh kesah begini, “De’en (mereka) semua itu pernah nyemplungin hapeku ke tong samapah og, mana tong sampah sing basah, akhire hapeku bau—jijik banget pas tak ambil”, kata Ci Fani. Saya yang saat itu termasuk groupiesnya dia cuma bisa senyum-senyum girang, lucu aja tuh tingkah bocah kemplung—so that Ci Fani call him.

Sekarang si kemplung nan jauh di Semarang, di Krismit high school. N udah jarang mampir SMP 1--iyalah dia kan dah nggak di SMP. Terus sekarang dia udah punya yang lain.. iye dia udah punya cewe. Ga papa sih, demi lo gw rela.. :P

Tapi walopun dia udah pergi jauuh bukan brarti groupiesnya habis, malah akhir-akhir ini baru di ketahui banyak adek-adek kelasku yang jadi groupiesnya. Agak sebel sih banyak saingannya, tapi yang namanya suka itu hak masing-masing. Me: “Tapi aku kan his first fan member! Sejak kelas 7 pula!”—setidaknya di almamaterku. Tapi setelah tau banyak yang jadi groupiesnya malah jadi penasaran kenapa bisa suka sama si tengkorak berotot, kemaren-kemaren dah pada tak introgasi sebab-sebabnya :D. Dasar cewek aneh..

Kalo soal cinta semua orang pasti pernah ngegombal, bolehlah saya rada-rada mellow..
Just a simple poem for him :

Aku sakit bila menatap matamu,
Sadar ku bahwa engkau bukan milikku.
Aku sakit bila mengagumimu,
Sadar ku kau tak pernah mengagumiku.
Bangunkan aku dari tidur panjangku,
Sadarkan aku dari mimpi tentangmu.
Aku salah bila berharap padamu,
Salahku paksa kau tuk mengagumiku.
Kau tak tahu perasaanku,
Karna kau tak pernah peduli padaku.
Aku sakit jika kau tahu hatiku,
Karna diriku tak berarti bagimu.
Aku sakit bilakah kau sembuhkan aku tak mungkin, sungguh tak mungkin…

Ironis ya? Saya dapat puisi gombal tersebut dari hape teman saya..
Thx banget ya Rieke ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar